Salah satu candi yang sangat populer dengan legendanya adalah Candi Sewu. Untuk anda yang tinggal di area Jawa pastinya sedikit banyak sudah tahu mengenai mitos dan legenda dari Candi Sewu ini. Untuk anda yang penasaran mengenai Candi Sewu ini berikut ini adalah informasi mengenai Candi Sewu yang bisa kami berikan.
Informasi Umum Candi Sewu
Salah satu informasi dari Candi Sewu berasal dari prasasti Kelurak. Prasasti ini menjelaskan bahwa Candi Sewu merupakan salah satu candi yang dibangun oleh Rakai Pakangkaran pada akhir masa pemerintahannya. Lebih tepatnya adalah pada abad ke 8 Masehi. Ya Rakai Panangkaran adalah salah satu raja yang paling masyur di masa pemerintahan Kerajaan Mataram kuno. Ia juga merupakan ayah dari salah satu tokoh utama dari mitos populer di Indonesia yaitu Loro Jonggrang.
Candi Sewu ini adalah candi yang lokasinya ada di daerah Dukuh Bener, Bugisan, Prambanan. Lokasi dari Candi Sewu ini tidak jauh dari candi Prambanan yaitu sekitar 800 meter di arah utara dari salah satu candi paling indah di Asia Tenggara tersebut. Karena merupakan salah satu peninggalan sejarah yang ditinggalkan oleh Rakai Panangkaran, maka banyak ahli yang menyimpulkan bahwa candi ini merupakan candi yang memiliki corak Budha.
Baca Juga: Candi Kalasan
Sebagai candi yang memiliki corak Budha, Candi Sewu ini bukan merupakan candi yang sembarang. Kompleks Candi Sewu ini disebut merupakan kompleks candi Budha terbesar kedua yang da di pulau Jawa setelah candi Borobudur. Selain merupakan kompleks candi terbesar kedua, dikatakan bahwa usia dari Candi Sewu ini lebih tua daripada Candi Borobudur dan juga candi Prambanan. Untuk nama aslinya dikatakan bahwa Candi Sewu ini memiliki nama asli yaitu Prasada Vajrasana Manjusrigrha.
Sejarah Candi Sewu
Setelah dibangun pada akhir masa pemerintahan dari Rakai Pikatan tidak ada sejarah istimewa lain yang di sebutkan dalam literatur dari Candi Sewu ini. Oleh karena yaitu informasi yang dimilikinya memang tidak selengkap candi-candi yang lainnya. Yang jelas setelah dibangun, Candi Sewu ini hilang dan ditemukan kembali pada tahun 1960. Pada masa tersebut hingga tahun 2006 keberadaan Candi Sewu ini tidak banyak berubah.
Perubahan yang sangat besar terjadi pada tahun 2006 tepatnya pada bulan Mei. Sayangnya perubahan ini bukan merupakan perubahan ke arah positif. Perubahan yang terjadi pada Candi Sewu ini adalah karena kerusakan yang terjadi pada candi akibat gempa besar yang terjadi pada masa itu.
Keunikan Candi Sewu
Lalu bagaimana dengan keunikan yang dimiliki oleh Candi Sewu ini? Untuk keunikannya, Candi Sewu ini sudah pasti memiliki banyak keunikan. Beberapa di antaranya adalah :
Keunikan mengenai bangunan yang dimilikinya
Candi Sewu merupakan salah satu bangunan candi yang sangat istimewa. Salah satu keistimewaan yang dimilikinya bisa dilihat dari awal anda masuk ke kawasan candi ini. Pada bagian depan dari candi tepat pada tiap pintu masuk candi anda akan melihat sepasang arca penjaga yang sangat besar ukurannya. Tinggi dari arca penjaga ini bisa mencapai ukuran 2.3 meter. Arca ini memiliki nama Arca Dwarapala dan merupakan salah satu hal yang paling menarik dari Candi Sewu ini.
Baca Juga: Candi Prambanan
Dari jumlah bangunan candinya
Candi Sewu adalah nama modern dari Prasada Vajrasana Manjusrigrha. Nama Candi Sewu diambil dari bahasa Jawa yang artinya Seribu Candi. Ketika mendengar ulasan ini mungkin anda akan berpikir bahwa kompleks candi ini benar-benar memiliki candi dengan jumlah 1.000 bukan? Tapi ternyata dugaan anda salah. Ternyata kompleks candi ini hanya memiliki jumlah candi sebesar 249 saja dan tidak semuanya masih dalam keadaan utuh.
Nama dari candi berupa Candi Sewu ini bukan nama sebenarnya. Karena nama sebenarnya dari Candi Sewu ini sudah disebutkan sebelumnya. Pemberian nama modern dari Candi Sewu ini didasarkan pada salah satu kisah mitos dari Loro Jonggrang dan juga Bandung Bondowoso. Jadi jangan terkecoh ya.
Simbol toleransi agama
Pembangunan dari Candi Sewu ini juga dilakukan berdekatan dengan candi Hindu. Para ahli menyebutkan bahwa pembangunan candi dengan nafas Budha yang berdampingan dengan candi agama Hindu ini menjadi salah satu bentuk dan bukti toleransi agama di masa lalu.
Keunikan mengenai mitos dari Candi Sewu
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Candi Sewu adalah candi yang memiliki mitos yang menarik. Mitos ini adalah mengenai Loro Jonggrang yang merupakan anak dari Rakai Panangkaran dengan Bandung Bondowoso. Dalam mitos tersebut, Loro Jonggrang digambarkan sebagai putri yang sangat cantik. Selain itu Rakai Pikatan yang merupakan raja tersukses dari kerajaan penguasa Jawa yang besar mungkin menjadi salah satu pendorong keindahan Bandung Bondowoso untuk memperistri Loro Jonggrang.
Baca Juga: Candi Ratu Boko
Namun Loro Jonggrang tidak menyukai Bandung Bondowoso sebagai calon suaminya sehingga ia akhirnya meminta dibuatkan 1000 candi dalam waktu 1 malam. Karena menggunakan bantuan jin, maka pembuatan candi hampir beres sebelum waktu pagi tiba. Tidak lepas akal. Loro Jonggrang kemudian membuat pagi hari palsu dengan meminta para wanita untuk menumbuk padi sebelum fajar tiba sehingga ayam berkokok dan jin pembantu Bandung Bondowoso harus pergi. Akhirnya Candi Sewu ini kurang 1 jumlahnya dan Loro Jonggrang di kutuk menjadi Candi pelengkapnya.
Demikianlah informasi mengenai Candi Sewu yang bisa admin sewa motor di jogja bagikan buat anda yang ingin berwisata sejarah di tempat wisata Jogja, semoga saja anda bisa lebih menghargai warisan budaya bangsa Indonesia ini dengan lebih baik lagi.